Kamis, 15 Maret 2012

tugas sosiologi


Contoh korupsi dalam kehidupan sehari hari
1. Dalam pengurusan surat keterangan diri: diantaranya dalam pembuatan KTP,SIM,KK. Biasanya diminta biaya yang bervariasi sesuai kecepatan yang diinginkan. Dalam mengurus KTP misalnya biasanya ada biaya tak terduga dengan dalih sumbangan sukarela sekitar 20 rb s.d 100 rb.Dengan biaya administrasi tersebut pembuatan KTP yang seharusnya tunggu besok bisa jadi sebentar mas, nanti langsung saja ke kantor kecamatan untuk foto.
2. Pada saat lelang proyek, biasanya selalu terjadi kolusi dalam pelelangan. Diumumkan terbuka tapi pemenangnya sebenarnya sudah dapat di ketahui sebelum lelang itu sendiri di lakukan.Pemenang lelang terkadang bukanlah penawar harga terendah tetapi penawar yang bisa memberikan fee tertinggi kepada panitia lelang dan instansi.
3. Dalam pelaksanaan proyek biasanya sangat banyak korupsi yang bisa terjadi mulai dari proses lelang, proses pelaksanaan proyek sampai kepada masalah pelaporan.
4. Korupsi dai jalanan, datang dari adanya kesempatan. Yaitu dalam pelanggaran rambu lalu lintas atau kekurangan surat, terkadang ada juga aparat yang meminta biaya untuk ganti tidak menilang. Lalu ada juga tukang parkir yang menarik biaya parkir dari jalanan.

Sangat banyak lagi bentuk korupsi yang biasa kita temui di kehidupan sehari-hari kita, namun cukuplah kiranya contoh sedikit itu menjelaskan pada kita bahwa sekalipun petinggi Negara menyatakan tekad untuk senantiasa memberantas korusi, namun kenyataannya korusi itu sendiri mash tetap berlangsung waktu demi waktu.
Cara mencegah korupsi
a. Membuat aturan/tata-tertib/kesepakatan/perjanjian, yang
didasari akan kesadaran bahwa seluruh organisasi mempunyai
unsur manusiawi (karena anggota/individu-individu di dalamnya
adalah manusia), sehingga berpeluang membuat kesalahan baik
secara sengaja dan maupun secara tidak sengaja.
b. Menerapkan kaidah-kaidah manajemen modern, di ataranya
adalah perencanaan kerja yang baik, sehingga mudah dimonitoring,
diarahkan, diberi motivasi dan mudah
diawasi/dikendalikan. Sehingga semua tindakan, keputusan,
kebijaksanaan dapat dipertanggunjawabkan.
c. Menetapkan standar rekrutmen yang baik, dimana penerimaan
calon penatalayanan harus mempunyai (dilengkapi) syaratsyarat
yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dimana
kriteria tersebut adalah kriteria kepribadian yang tepat (jenis
kepribadian yang sesuai, misalnya tingkat affiliasi tinggi, needs of
achievement tinggi, dlsb), motivasi, pengetahuan teknis, dan
kejujuran moral.
d. Memperbaiki mutu lulusan sekolah-sekolah tinggi, Perguruan
Tinggi yang merupakan pabrik penata-layanan, dengan
menetapkan standar penerimaan yang cukup tinggi, menetapkan
standar minimal pencapaian prestasi yang cukup menjamin
kualitas, meramu kurikulum yang memuat unsur-unsur
manajemen modern, perilaku-organisasi, sosiologi, pengetahuan
hukum, guna mendapatkan lulusan yang sadar akan
keberadaannya, ditengah lingkungan masyarakat yang terus
maju dengan cepat, dan tingkat kemajemukan yang tinggi.
e. Menindak tegas seluruh pelanggaran organisasi yang bertujuan
untuk mencari keuntungan pribadi, guna mencegah timbulnya
preseden buruk di kemudian hari. Karena berdasarkan
pengalaman banyak tindak korupsi yang terjadi adalah karena
meniru atau pengulangan.
f. Menanamkan pemahaman bahwa organisasi mempunyai sifat manusiawi yang kental, yang tidak
luput dari kesalahan, dan harus diawasi jalannya, serta dikoreksi
dari waktu ke waktu.
Caiden (dalam Soerjono, 1980) memberikan langkah-langkah untuk
menanggulangi korupsi sebagai berikut :
a. Membenarkan transaksi yang dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlah
pembayaran tertentu.
b. Membuat struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat.
c. Melakukan perubahan organisasi yang akan mempermudah masalah
pengawasan dan pencegahan kekuasaan yang terpusat, rotasi penugasan,
wewenang yang saling tindih organisasi yang sama, birokrasi yang saling
bersaing, dan penunjukan instansi pengawas adalah saran-saran yang secara
jelas diketemukan untuk mengurangi kesempatan korupsi.
d. Bagaimana dorongan untuk korupsi dapat dikurangi ? dengan jalan
meningkatkan ancaman.
e. Korupsi adalah persoalan nilai. Nampaknya tidak mungkin keseluruhan korupsi
dibatasi, tetapi memang harus ditekan seminimum mungkin, agar beban
korupsi organisasional maupun korupsi sestimik tidak terlalu besar sekiranya
ada sesuatu pembaharuan struktural, barangkali mungkin untuk mengurangi
kesempatan dan dorongan untuk korupsi dengan adanya perubahan organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates