Minggu, 29 Januari 2012

Penggunaan lumpur aktif untuk pengolahan air limbah

Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi yang pertama kali dilakukan di Ingris pada awal abad 19. Sejak itu proses ini diadopsi seluruh dunia sebagai pengolah air limbah domestik sekunder secara biologi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Udara disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan (Gariel Bitton, 1994).

Anna dan Malte (1994) berpendapat keberhasilan pengolahan limbah secara biologi dalam batas tertentu diatur oleh kemampuan bakteri untuk membentuk flok, dengan demikian akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah. Lumpur aktif adalah ekosistem yang komplek yang terdiri dari bakteri, protozoa, virus, dan organisme-organisme lain. Lumpur aktif dicirikan oleh beberapa parameter, antara lain, Indeks Volume Lumpur (Sludge Volume Index = SVI) dan Stirrd Sludge Volume Index (SSVI). Perbedaan antara dua indeks tersebut tergantung dari bentuk flok, yang diwakili oleh faktor bentuk (Shape Factor = S).

Pada kesempatan lain Anna dan Malte (1997) menyatakan bahwa proses lumpur aktif dalam pengolahan air limbah tergantung pada pembentukan flok lumpur aktif yang terbentuk oleh mikroorganisme (terutama bakteri), partikel inorganik, dan polimer exoselular. Selama pengendapan flok, material yang terdispersi, seperti sel bakteri dan flok kecil, menempel pada permukaan flok. Pembentukan flok lumpur aktif dan penjernihan dengan pengendapan flok akibat agregasi bakteri dan mekanisme adesi. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa flokulasi dan sedimentasi flok tergantung pada hypobisitas internal dan eksternal dari flok dan material exopolimer dalam flok, dan tegangan permukaan larutan mempengaruhi hydropobisitas lumpur granular dari reaktor lumpur anaerobik.

Frank et all (1996) mencoba menggambarkan bahwa dalam sistem pengolah lumpur aktif baik untuk domestik maupun industri mengandung 1-5% padatan total dan 95-99% bulk water (liqour ?). Pembuangan kelebihan lumpur merupakan proses yang mahal, dilakukan dengan mengurangi volume lumpur melalui proses pengepresan (dewatering). Pada bagian lain dinyatakan pula bahwa konsentrasi besi yang tinggi konsentrasi besi yang tinggi, 70-90% dalam bentuk Fe (III), ditemukan dalam lumpur aktif.

Akumulasi besi dapat berasal dari influent air limbah atau melalui penambahan FeSO4 yang digunakan untuk menghilangkan fosfor. Jumlah besi dalam lumpur aktif akan berkurang setelah memasuki kondisi anaerobik dan mungkin berasosiasi dengan adanya aktifitas bakteri heterotrofik. Berkurangnya fosfor dalam lumpur aktif dapat menyebabkan fosfor terlepas kedalam air. Jika ini terjadi merupakan potensi untuk terjadinya eutrofikasi pada perairan.

Enri dan Anni (1995) juga mengemukan bahwa limbah padat yang berasal dari suatu instalasi pengolah air limbah industri tekstil dapat digolongkan ke dalam limbah berbahaya karena mengandung logam berat. Mereka mengkaji kemungkinan proses solidifikasi mempergunakan tanah lempung dengan hasil yang cukup baik dari segi kekuatan tekan bebas, permeabilitas, dan hasil lindinya.

Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

Dalam hal ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini mengingat metode lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air limbah dari berbagai jenis industri seperti industri pangan, pulp, kertas, tekstil, bahan kimia dan obat-obatan. Namun, dalam pelaksanaannya metode lumpur aktif banyak mengalami kendala, di antaranya, (1) diperlukan areal instalasi pengolahan limbah yang luas, mengingat proses lumpur aktif berlangsung dalam waktu yang lama, bisa berhari-hari, (2) timbulnya limbah baru, di mana terjadi kelebihan endapan lumpur dari pertumbuhan mikroorganisme yang kemudian menjadi limbah baru yang memerlukan proses lanjutan.

Areal instalasi yang luas berarti dana investasi cukup besar, akibatnya pemanfaatan teknologi lumpur aktif menjadi tidak efisien di Indonesia, ditambah lagi dengan proses operasional yang rumit mengingat proses lumpur aktif memerlukan pengawasan yang cukup ketat seperti kondisi suhu dan bulking control proses endapan.

Limbah baru merupakan masalah utama dari penerapan metode lumpur aktif ini. Limbah yang berasal dari kelebihan endapan lumpur hasil proses lumpur aktif memerlukan penanganan khusus. Limbah ini selain mengandung berbagai jenis mikroorganisme juga mengandung berbagai jenis senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Pengolahan limbah endapan lumpur ini sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedikitnya 50 persen dari biaya pengolahan air limbah dapat tersedot untuk mengatasi limbah endapan lumpur yang terjadi. Akibatnya, kebanyakan di Indonesia limbah endapan lumpur ini biasanya langsung dibuang ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pembuangan akhir) bersama dengan sampah lainnya.
Read More..

Minggu, 22 Januari 2012

Pawarta Bahasa Jawa dari radio

KAPAL PATROLI NJEBLUG
Para pamiyarsa, ngaturaken wilujeng ing dalu menika. Pinanggih malih kaliyan kita, Farah Nadia Karima kaliyan Marlita Pramuharti ing pawartabasa Jawi ing dalu punika. Pawarta kagiyaraken lumantar Radhio Emo Lumpat Programa 4 Boyolali.
Kapal patroli duweke kantor Bea Cukai Belawan, Medan kanthi nomer lambung BC-15001 njeblug ing pesisir Labu,Deli Serdang, Jemuah (15/7) bengi. 7 saka 9 petugas sing lagi ngayahi jejibahan patroli tiwas padha sakala.
Sawantara jam candhake, nalika salah sijine anak buwah kapal nedya nguripake genset kanggo mbacutake patroli, ujug-ujug kapal kasebut njeblug banjur kerem menyang dhasaring segara. Direktur Jendral Bea Cukai, Agung Kuswandono masthekake, njebluge kapal patroli mau murni merga kacilakan wektu gensete arep diuripake. Agung nambahake, para petugas sing dadi korban kuwi pinuju nindakake patroli rutin kanggo ngawekani penyelundupan barang liwat jalur segara.
Para pamiyarsa, mekaten pawarta basa Jawi ingkang saget kita aturaken ing dalu punika, mugi wilujeng ingkang sami pinanggih. Nuwun
(Panjebar Semangat Edisi 31 tanggal 30 Juli 2011)
Read More..

Kamis, 19 Januari 2012

Pawarta Basa Jawa


TRAGEDI PESAWAT DI MAGETAN

Belum lama ini memang pernah diberitakan bahwa banyak pesawat yang mengalami musibah di luar negeri maupun Indonesia. Belum genap dua bulan berita itu, sudah disusul lagi peristiwa jatuhnya pesawat belum lama ini, tepatnya di desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur hari Rabu pagi sekitar setengah tujuh pada tanggal 20 Mei 2009, saat bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Pesawat yang jatuh dan terbakar itu milik TNI AU jenis Hercules C-130 nomer A-1325. Menurut berita koran dan televisi, pesawat tersebut berangkat dari pangkalan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan tujuan akhir Biak, Papua. Tetapi belum sampai di tujuan akhir, dan ketika hendak mampir di Lapangan Udara Iswahyudi Madiun pesawat tersebut mengalami kecelakaan.
Bahkan pada peristiwa itu, lebih dari seratus orang tewas termasuk warga desa yang rumahnya ikut kejatuhan pesawat tersebut. Selain itu ada 15 orang yang mengalami luka berat dan ringan. Sementara rumah-rumah di desa tersebut yang kejatuhan pesawat dan menyebabkan rumah hancur dan terbakar sekitar 4 rumah. Ada yang hancur lebur dan sebagian ada yang atapnya rusak tanpa sisa. Dengan adanya musibah pesawat milik TNI AU tersebut tentu saja membuat warga sekitar pangkalan menjadi trauma. Mereka tidak tahu apa-apa, tahu-tahu kena sial.
Yang jelas musibah pesawat Hercules C-130 milik TNI AU tadi semakin menambah panjang daftar kecelakaan pesawat TNI AU. Memang banyak yang mengatakan bahwa sebenarnya pesawat-pesawat milik negara itu sudah banyak yang berusia tua dan harus diganti. Namun dengan alasan anggaran tidak mencukupi, terpaksa pesawat tua itu masih dioperasionalkan untuk mengangkut orang dan alat perlengkapan lainnya. Apakah memang musibah itu benar-benar karena usia pesawat yang sudah tua atau sebab lainnya? Ditunggu saja hasil investigasi pemerintah tentang sebab-musabab kecelakaan pesawat tersebut.
Sumber: http://tasmania28.wordpress.com/2009/06/19/pawarta-bahasa-jawa/
Read More..

Selasa, 10 Januari 2012

keanekaragaman hayati di Indonesia (Fauna)


Berdasarkan tinjauan zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat, tengah, dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 type, yaitu :

1. Fauna tipe Asiatis (Asiatic)
fauna tipe asiatis ini meliputi fauna yang berada wilayah Sumatera, kalimantan, Jawa, dan Bali. Di wilayah ini terdapat banyak jenis fauna yang menyusui dan berukuran besar. terdapat banyak jenis kera dan ikan air tawar serta tidak banyak memiliki jenis burung berwarna.
jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain : orang utan, monyet proboscis, badak, harimau, rusa, burung heron, dan burung merak

2. Fauna tipe Peralihan (Austral Asiatic)
Ciri fauna tipe peralihan yaitu peralihan antara fauna tipe Asiatis dan fauna tipe Australis, terdapat hewan Endemis (hewan yang habitatnya hanya di tempat tersebut) contoh : babi rusa, anoa, biawak, komodo, kuda, burung maleo, kuskus. Terdapat di Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara.

3. Fauna tipe Australis (Australic)
meliputi fauna yang terdapat di kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan binatang menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung.
jenis Fauna yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakatua, nuri, kasuari, dan walabi.
Read More..

Template by:

Free Blog Templates